Sinopsis: Lagu Untuk Anakku
Mudji dan Utati termasuk dari ratusan ribu orang yang dipenjara tanpa pernah diadili, tanpa tahu apa salahnya. Mereka ditangkap ketika masih remaja, karena ikut paduan suara yang dianggap kiri. Lebih dari 10 tahun mereka lewatkan di dalam tahanan tanpa pernah tau kapan dibebaskan.

Tentang Dialita
Paduan Suara DIALITA dibentuk dan dibangun oleh sekelompok perempuan penyintas tahanan politik 1965 dan keluarganya yang tergabung di dalam Komunitas Peduli Ibu dan Anak (KPIA). Pembentukan paduan suara ini awalnya dimaksudkan untuk menggalang dana bagi sesama penyintas 1965 usia lanjut yang memerlukan bantuan, utamanya bagi para lansia yang sakit atau yang mengalami musibah.
Pada awalnya KPIA -- yang anggotanya gemar bernyanyi dan beberapa di antaranya pernah bergabung dalam Ansambel Tari dan Nyanyi “Gembira” (ansambel yang populer sebelum 1965 dan dekat dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat) melakukan pengumpulan dana dengan menjual baju-baju dan barang-barang bekas.
Tetapi kegiatan ini tidak bisa menghasilkan banyak uang. Lalu secara spontan, muncullah ide membentuk vocal group untuk mencari tambahan dana dan, mengingat anggotanya rata-rata sudah berumur lebih dari 50 tahun, maka secara spontan pula tercetuslah nama DIALITA (di atas lima puluh tahun).

Sutradara: Shalahuddin Siregar
Shalahuddin Siregar adalah seorang sutradara film otodidak. Ia belajar membuat film dari menonton film. Semangatnya membuat film bukan karena keinginan mendapatkan penghargaan, tetapi berakar dari kebutuhannya yang mendalam untuk bercerita. Selain membuat film, ia juga memiliki hobi menulis dan memotret. Tulisan-tulisan dan foto-fotonya adalah medium penting untuk cerita-cerita yang ingin ia sampaikan.
Kami ingin mengajak siapapun berdiskusi berbagi cerita dan pemikiran seputar film Lagu Untuk Anakku
Donasi
Kami akan menginformasikan cara berdonasi lebih lanjut.
Silakan menyurati donasi@laguuntukanakku.id atau pantau halaman ini."